4 Pemahaman yang Salah tentang LGBT
Sejak isu LGBT marak diperbincangkan, banyak orang yang secara terbuka menyatakan penolakannya. Namun tidak semua dari mereka memahami apa yang dimaksud dengan LGBT. Bahkan banyak yang mengira bahwa LGBT itu sama halnya membolehkan pernikahan sesama jenis. Ditambah dengan himbauan agar mengurangi tayangan kebanci-bancian.
Pemahaman yang kurang tepat dan cenderung salah kaprah itu bisa membuat publik bingung.
Lalu apa saja bentuk pemahaman yang salah tentang LGBT selama ini? Sebelum ikut mendukung atau menolak, alangkah baiknya anda membaca penjelasan ini dulu.
Pertama, LGBT adalah Banci atau melambai
Kesalahan yang sering terjadi bahwa LGBT adalah banci atau minimal lelaki yang melambai. Banci disini bisa diartikan lelaki yang memiliki sifat perempuan, atau lelaki yang berpenampilan perempuan.
Namun belum tentu semua itu benar. Tidak semua Gay itu melambai, bahkan ada yang macho. Tidak semua lesbian juga tomboy, ada yang feminim, atau sering disebut Femme.
Istilah banci mungkin ada kaitannya dengan Transgender. Tapi belum tentu juga lelaki yang agak melambai itu adalah LGBT. Bisa jadi dasarnya memang begitu. Entah karena didikan sejak kecil, atau perbedaan lain yang bersifat biologis. Tak sedikit lelaki melambai yang juga memiliki keturunan dan bisa membangun keluarga.
Jika kita amati para gay di beberapa situs legal gay seperti Bellami online atau tayangan Ghai Thailand (Gthai), justru personifikasi gay sangat jauh dari kesan melambai. Sebagian besar mereka bertubuh atletis, tampan, dan macho.
Kedua, LGBT tidak bisa melahirkan keturunan
Tuduhan ini cenderung juga salah kaprah. Tidak bisa melahirkan keturunan itu adalah masalah medis. Misalkan karena mandul dan sebagainya. Bukan soal orientasi. Perempuan, meskipun lesbian, tetap memiliki rahim. Lelaki meskipun gay juga bisa melakukan penetrasi seksual kepada perempuan.
Belum lagi, dalam LGBT itu ada istilah B = Biseksual. Biseksual itu orientasinya bisa kepada lelaki juga kepada perempuan. Biseksual itu bisa terlihat sangat normal, memiliki nafsu seksual yang tinggi kepada lawan jenis, namun juga ada kecenderungan untuk menyukai sesama jenis.
Artinya, anggapan bahwa LGBT itu akan membuat umat manusia musnah karena tidak bisa melahirkan keturunan, tidak sepenuhnya benar.
Ketiga, membela LGBT berarti mendukung pernikahan sesama jenis
Tidak semua yang membela LGBT juga mendukung pernikahan sesama jenis. Mereka yang membela LGBT lebih banyak karena tidak ingin ikut serta dalam melakukan penindasan, terutama penindasan secara wacana yang berarti juga penindasan secara psikologis.
Mereka yang mendukung LGBT pun juga hanya mendukung hak-hak kaum LGBT sebagaimana hak yang sudah diberikan kepada negara.
Sementara pernikahan sesama jenis adalah hal yang berbeda, karena menikah sesama jenis belum menjadi hak dan sangat susah menjadi hak karena Indonesia adalah negara pancasila yang menghormati agama. Apalagi, ketika melakukan pernikahan, hukum agama masih digunakan, dan tidak ada satu agama pun yang membolehkan pernikahan sesama jenis.
Keempat, LGBT adalah penyimpangan seksual
Benarkah LGBT berarti hanya penyimpangan seksual? Pemahaman ini yang perlu diluruskan. LGBT kerap disebut sebagai orientasi seksual, namun bukan berarti penganut paham seks bebas.
Yang menolak LGBT umumnya hanya berfikir bahwa kaum LGBT adalah mereka yang senang melakukan seks bebas. Padahal belum ada penjelasan tentang itu.
Generalisasi ini bisa sama dengan menyebut agama tertentu sebagai agama teroris, padahal tidak semua penganut agama itu memiliki paham yang sama tentang terorisme. Bahkan banyak yang malah mengutuk. Begitu pun dengan LGBT. Justru banyak juga kaum LGBT yang sangat menolak seks bebas dan melakukan sosialisasi bahayanya virus HIV/Aids. Bagi sebagian orang, LGBT hanya soal identitas sosialnya. Bukan identitas seksualnya.
Itulah empat pemahaman tentang LBGT yang selama ini sering salah dipahami oleh masyarakat. []
Posting Komentar untuk "4 Pemahaman yang Salah tentang LGBT"
Posting Komentar