Apakah ⁿg³w³ Bisa Dikategorikan Sebagai Workout?


Banyak orang bertanya-tanya, apakah aktivitas seksual bisa dianggap sebagai bentuk olahraga atau workout? 

Pertanyaan ini menarik, karena seks bukan hanya soal hubungan intim, tetapi juga melibatkan aktivitas fisik, pembakaran kalori, hingga efek psikologis. 

Dalam beberapa penelitian ilmiah, seks memang menunjukkan manfaat fisiologis yang mirip dengan olahraga intensitas ringan hingga sedang. 

Namun, apakah itu cukup untuk menggantikan workout seperti jogging, berenang, atau fitness? Mari kita bahas lebih dalam.

Seks sebagai Aktivitas Fisik

Secara fisiologis, hubungan seksual melibatkan kontraksi otot, peningkatan denyut jantung, dan pelepasan energi. Aktivitas ini mirip dengan bentuk olahraga aerobik ringan.

Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam PLOS ONE (2013), pria membakar rata-rata 101 kalori selama sesi seks (25 menit), sedangkan wanita membakar sekitar 69 kalori. Angka ini setara dengan berjalan cepat selama 20–25 menit.

Pergerakan saat seks, seperti mendorong, mengencangkan otot perut, pinggang, paha, hingga otot lengan, termasuk dalam bentuk latihan tubuh penuh (full body movement)

Sehingga, secara teknis seks bisa dikategorikan sebagai bentuk aktivitas fisik.

Intensitas Seks Dibandingkan Olahraga

Meski ada pembakaran kalori, intensitas seks biasanya lebih rendah dibandingkan olahraga konvensional.

Denyut jantung saat berhubungan intim bisa meningkat hingga 110–150 denyut per menit, mirip dengan olahraga sedang seperti bersepeda santai atau jalan cepat.

Namun, durasi rata-rata aktivitas seksual relatif singkat. Mayoritas pasangan hanya melakukan aktivitas inti seks dalam rentang 5–15 menit, sehingga total kalori yang terbakar masih jauh lebih sedikit dibanding olahraga selama 1 jam.

Dengan kata lain, seks memang bisa dikategorikan sebagai workout, tetapi hanya dalam kategori ringan hingga sedang, bukan pengganti olahraga intens.

Manfaat Seksual untuk Tubuh Seperti Olahraga

Walaupun tidak setara dengan latihan fisik reguler, berhubungan seksual memiliki efek kesehatan yang sejalan dengan manfaat olahraga, antara lain:

1. Membakar Kalori

Seks membakar sekitar 3–4 kalori per menit, tergantung intensitas. Semakin lama durasi dan semakin aktif pergerakan, semakin besar kalori yang terbakar.

2. Melatih Kesehatan Jantung

Aktivitas seksual meningkatkan aliran darah, memperkuat pembuluh darah, dan menstimulasi sistem kardiovaskular. Beberapa studi menemukan orang yang aktif secara seksual memiliki risiko lebih rendah terhadap penyakit jantung.

3. Menguatkan Otot Inti dan Panggul

Gerakan saat seks melibatkan otot perut, pinggang, dan panggul. Untuk wanita, aktivitas ini membantu menguatkan otot dasar panggul (mirip dengan latihan Kegel), yang bermanfaat untuk kesehatan reproduksi.

4. Meningkatkan Imunitas

Kegiatan seksual memicu pelepasan endorfin dan oksitosin, yang membantu menurunkan stres serta memperkuat sistem kekebalan tubuh, mirip dengan efek olahraga.

5. Kesehatan Mental

Seperti olahraga, seks menurunkan kadar kortisol (hormon stres) dan meningkatkan mood. Efek rileksasi ini membantu tidur lebih nyenyak dan mengurangi risiko depresi.

Apakah Seks Bisa Menggantikan Workout?

Jawabannya: tidak sepenuhnya.
Meskipun seks adalah aktivitas fisik yang membakar kalori, durasi dan konsistensinya tidak bisa menggantikan olahraga rutin. 

Workout terstruktur seperti jogging, angkat beban, yoga, atau berenang tetap lebih efektif dalam membentuk otot, meningkatkan metabolisme, dan menjaga kebugaran.

Namun, seks bisa menjadi pelengkap gaya hidup sehat, terutama bagi pasangan yang rutin berhubungan. Selain manfaat fisik, ada aspek psikologis dan emosional yang membuat seks unik dibanding workout biasa.

Tips Agar Seks Lebih Efektif sebagai Workout

Jika ingin menjadikan seks sebagai bentuk olahraga tambahan, berikut beberapa tips yang bisa dicoba:

  1. Variasi Posisi – Beberapa posisi seperti woman-on-top, standing, atau squat position membuat otot bekerja lebih keras.
  2. Durasi Lebih Lama – Foreplay dan aktivitas seksual yang lebih panjang akan meningkatkan kalori yang terbakar.
  3. Libatkan Gerakan Aktif – Jangan pasif; semakin banyak pergerakan, semakin mirip dengan workout.
  4. Kombinasikan dengan Kegel – Melatih otot panggul saat seks bisa meningkatkan kepuasan sekaligus kesehatan reproduksi.
  5. Rutin dan Seimbang – Jadikan seks sebagai bagian dari gaya hidup sehat, bukan satu-satunya "olahraga".

-00-

Secara ilmiah, berhubungan seksual memang bisa dikategorikan sebagai bentuk workout ringan hingga sedang karena melibatkan pembakaran kalori, peningkatan denyut jantung, dan kontraksi otot. Namun, seks tidak bisa sepenuhnya menggantikan olahraga terstruktur yang terukur dan lebih konsisten.

Sebaiknya, anggaplah seks sebagai aktivitas fisik tambahan yang melengkapi gaya hidup sehat, bersama dengan olahraga teratur, pola makan seimbang, dan istirahat cukup. Dengan begitu, tubuh bukan hanya sehat secara fisik, tetapi juga bahagia secara mental dan emosional.

Posting Komentar untuk "Apakah ⁿg³w³ Bisa Dikategorikan Sebagai Workout?"