Langsung ke konten utama

3 Tahap Keluar dari Dunia Pelangi


Banyak kaum pelangi yang berkeinginan keluar dari "dunia pelangi", namun upaya itu tak selalu berhasil.

Mindset tentang "keluar dari dunia pelangi" perlu didefinisikan dahulu sebelum mengambil keputusan.

Dalam artikel ini ada 3 tahap yang perlu dilakukan jika ingin keluar dari dunia pelangi.

Pertama, memahami definisi kaum pelangi

Siapa yang bisa disebut kaum pelangi? Istilah ini merujuk pada LGBTQ yang itu berarti definisinya sangat luas.

Mereka para gay, lesbian, biseksual, transgender, Queer hingga interseksual bisa masuk kategori pelangi.



Orientasi seksual bukan hal yang bisa dipilih, karena itu bagian dari hasrat yang terbentuk cukup lama.

Keinginan keluar dari dunia pelangi sebatas berhenti berinteraksi dengan teman atau sosial media, tak serta merta menghentikan hasrat seksual yang telah terbentuk.

Kedua, yang diperlukan hanya mengurangi dan membatasi

Diakui atau tidak, seorang pelangi perlu teman sesama pelangi sebagai partner yang memahami kondisi masing-masing.

Hal yang tak bisa kita dapatkan dengan teman-teman hetero, artinya seorang pelangi pun membutuhkan circle pelangi, dan yang perlu dilakukan adalah membatasi.

Tidak semua harus diterima, apalagi yang hanya berorientasi secara seksual. Kita memerlukan teman sharing, saling memahami satu sama lain.

Jika kamu sudah memilikinya, tentu relasimu di dunia pelangi akan lebih positif, kan?

Ketiga, berhenti melakukan hal-hal beresiko

Sebenarnya yang paling kamu perlukan bukan mengisolasi diri  namun berhenti melakukan hal-hal beresiko.

Misalnya: anal sex, oral atau aktivitas seksual yang beresiko menularkan HIV dan penyakit seksual lainnya. Disamping juga sangat memengaruhi kondisi psikologi.

Kamu tetap bisa kenal dengan teman-teman pelangi sebagai partner positif, bukan menjurus ke hal-hal negatif dan merugikan.

Pada intinya, kamu tak perlu harus keluar dari dunia pelangi yang akan sangat sulit dilakukan, cukup belajar mengontrolnya saja.

Komentar

© 2020 Lentera Pria

Designed by Open Themes & Nahuatl.mx.