Kerokan adalah praktik tradisional yang populer di Indonesia untuk mengatasi keluhan "masuk angin". Banyak orang percaya kerokan efektif untuk meredakan gejala seperti pegal, kedinginan, dan perut kembung.
Namun, apakah ini benar-benar bermanfaat dari sudut pandang medis? Berikut adalah penjelasannya:
Manfaat Kerokan:
1. Melancarkan Sirkulasi Darah
Kerokan memicu pelebaran pembuluh darah di permukaan kulit (vasodilatasi) akibat gesekan, sehingga aliran darah meningkat. Ini dapat memberikan sensasi hangat yang sering dianggap sebagai tanda pemulihan dari "masuk angin".
2. Efek Relaksasi
Proses kerokan bisa merangsang produksi endorfin, yaitu hormon yang membantu meredakan stres dan memberikan rasa nyaman. Hal ini dapat membantu tubuh merasa lebih baik.
3. Mengurangi Tegang Otot
Gesekan pada kulit dapat membantu melemaskan otot-otot yang tegang, terutama jika pegal-pegal adalah salah satu gejala yang dirasakan.
Risiko Kerokan:
1. Iritasi Kulit
Gesekan berulang dapat menyebabkan iritasi atau kerusakan pada lapisan kulit, terutama jika dilakukan terlalu kuat atau menggunakan alat yang tidak higienis.
2. Efek Sementara
Manfaat kerokan lebih bersifat sementara dan tidak menyembuhkan penyebab utama dari "masuk angin," yang sering kali terkait dengan infeksi virus atau masalah pencernaan.
3. Meningkatkan Risiko Infeksi
Jika kulit terluka selama proses kerokan, ini dapat menjadi pintu masuk bagi infeksi bakteri.
Alternatif Medis untuk Masuk Angin:
1. Istirahat yang Cukup
Tubuh membutuhkan istirahat untuk memulihkan diri dari kelelahan atau infeksi ringan yang sering dikaitkan dengan "masuk angin."
2. Konsumsi Cairan Hangat
Minuman seperti teh jahe atau sup hangat dapat membantu meredakan gejala seperti kembung atau menggigil.
3. Obat Simptomatik
Jika gejala seperti pusing, mual, atau kembung parah, obat-obatan yang dijual bebas (antimual, antasida) dapat membantu.
-00-
Kerokan dapat memberikan manfaat sementara seperti rasa hangat dan relaksasi, tetapi efeknya lebih bersifat subjektif.
Jika gejala "masuk angin" ringan, kerokan mungkin membantu, tetapi untuk kondisi yang lebih serius, sebaiknya berkonsultasi dengan tenaga medis.
Praktik ini juga harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari iritasi kulit dan infeksi.
Komentar
Posting Komentar